Sunday, August 23, 2009

[Cerita] Harapan

"Tapi saya takut menyakiti semua orang", Ami menuturkan keberatannya pada Raka.

Sejenak mereka terdiam dalam kesunyian.

"Tak perlu takut menyakiti...nikmati saja apa yang kamu RASA." balas Raka memecah kesunyian. "Kuncinya adalah..kita tak boleh terlalu berharap satu sama lain." lanjut Raka.

Senyuman tersungging di bibir Ami dan Raka pun membalasnya dengan kedipan matanya.

Tak boleh berharap satu sama lain...itu kuncinya!

Ok..Ami berkata..apa salahnya saya hanya menikmati kebersamaan ini. Tidak akan ada yang tersakiti oleh saya karena saya menyimpan RASA ini.

Hari berganti hari..Ami dan Raka semakin terasa lebih dekat. Entah kenapa...ikatan mereka semakin dalam.

Hingga suatu saat, Ami yang kala itu memiliki kekasih diharuskan memilih Raka atau Adnan, kekasihnya.

Raka terlalu cemburu melihat kebersamaan mereka.

Ami dan Adnan adalah sepasang kekasih yang dijodohkan oleh orang tua mereka semenjak mereka kecil. Ami dan Adnan selalu bersama di setiap kesempatan. Setiap orang yang mengenal Ami, sudah pasti mengenal Adnan.

Ami belum berani melangkah terlalu jauh untuk memutuskan hubungan dengan Adnan. Keluarga mereka sudah bersahabat sejak lama. Bahkan, sejak sebelum mereka terlahir ke dunia. Terlalu banyak yang harus Ami pikirkan matang-matang sebelum akhirnya memutuskan hubungan dengan Adnan.

Namun, bukan tidak mungkin Ami akhirnya berani untuk mengambil langkah tersebut. Hanya saja perlu waktu untuk itu.

Ami pun kembali bimbang...bukankah dulu Raka mengatakan..tidak boleh terlalu banyak berharap satu sama lain sehingga Ami akhirnya bersedia menjalankan "pertemanan" dengan Raka.

Tapi ternyata tidak dengan Raka, seorang pemuda yang juga memiliki seorang kekasih namun tinggal di lain kota ini sudah menaruh terlalu banyak harapan kepada Ami.

Raka menginginkan Ami menjadi istrinya, teman hidupnya, bahkan sebelum Raka menyelesaikan kuliahnya.

[bersambung]

No comments: